Budaya Kesustraan
Budaya Kesustraan
Kebudayaan adalah suatu kumpulan kebiasaan dan
aturan-aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat, yang jika dijalankan akan
menciptakan suatu perilaku-perilaku yang diakui oleh anggota masyarakat. Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa definisi
kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat
antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan
diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan berstruktur dan
terbagi dalam aspek-aspek kesenian dan adat istiadat
4. Kebudayaan terjabarkan
dari komponen-komponen psikologi dan sosiologi
Sastra adalah bahasa yang tersusun sebagai
penghubung satu dengan yang lainnya, baik menggunakan suara, lisan maupun
tulisan. Bahasa yang baik akan menjadi alat interaksi yang baik bagi sekelompok
masyarakat untuk membentuk kebudayaan yang bermartabat.
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar
dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan
sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
Sedangkan karya sastra adalah penjabaran abstraksi,
namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak
adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra
adalah :
· Prosa
fiksi memberikan kesenangan.
Keistimewaanya pembaca dapat pengalaman seperti
mengalami sendiri peristiwa tersebut.
· Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi memberi informasi sejenis yang tidak ada di
ensiklopedia
· Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi mentimulasi imaginasi, sarana bagi
pemindahan,dan merupakan warisan budaya bangsa.
· Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Dengan prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
dengan pengalamannya bersama individu lain.
Budaya Dan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya
lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata
prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya
"terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa
baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya
barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Istilah prosa
banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fictionatau
hanya ficton saja. Dalam bahasa Indonesia prosa istilah tadi sering
diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita
atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya
dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis
prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa lama meliputi:
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita
pelipur lara
B. Prosa baru meliputi
1. Cerita pendek
2. Roman/novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Nilai-nilai Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang panggung cerita,
mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa
moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai
yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
Sebagai seni yang bertulang panggung cerita, mau
tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa
moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai
yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1 1. Prosa fiksi memberikan
kesenangan
Keistimewaan kesenagan yang diperoleh dari membaca
fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan
imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum
dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga
dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin
rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi
memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam nivel sering kita dapat belajar sesiatu
uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa
kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehiduoab yang akan dating atau
kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi
memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan
merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya
bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat,
layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan,
aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh
generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan
taka da ujung, missal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan
memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami
secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulahm
jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
4 4. Prosa memberikan keseimbangan
wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda darioada aoa yang disajikan dalam
kehidupan sediri.
Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Puisi
Pembahasan
puisi dalam rangka pengjaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan di arahkan pada
tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi
dapat di pakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan
tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa
puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan
menggunakan :
1 1. Figura bahasa (figurative
language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb
sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberikan kejelasan gambaran
angan.
2 2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3 3. Kata-kata berjiwa yaitu
kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi prasaan dan pengalaman
jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4 4. Kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang
sudah diberi tambahan nila-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5 5. Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang melandasi penyajian puisi
pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagi berikut :
11. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra
puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman
perwakilan itu dapat di lakukan dengan suatu kemampuan yang di sebut
“imaginative entry” yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri
dengan pengalaman yang di tuangkan penyair dalam puisinya.
22. Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk
dapat menjenguk hati/penyair manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
33. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang
pengetahuan manusia sebagai mahluk social, yang terlibat dalam issue dan
problem social. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar
manusia sosial yang bisa berupa :
a. Penderitaan atas
ketidakadilan
b. Perjuangan untuk
kekuasaan
c. Konflik dengan sesame
d. Pemberontakan terhadap
hukum Tuhan
Manusia dalam cinta kasih, keindahan dan kesusastraan
Pengertian Kesusastraan
Secara
morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat
diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan
prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata,
tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang
berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan
atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Pengertian Imu Budaya
Ilmu Budaya dasar mengajarkan
pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan
kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu
hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra
timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi
intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep
kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan
menimbulkan keserasian bersama.Namun Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di
sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan
“humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya,
humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah,
sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.
Ilmu yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan, pengertian tersebut adalah pengertian ilmu budaya dasar secara
sederhana.Pengertian Ilmu Budaya Dasar secara luas yang dimana ilmu pengetahuan
yang sudah mempelajari segala tentang budaya dan ilmu budaya dasar berperan
penting dalam suatu masyarakat yang dimana dapat mengembangkan kepribadian kita
serta wawasan kita mengenai budaya,seperti aspek kesenian adat istiadat,bahasa
suatu bangsa untung lebih mengenal budaya yang ada dalam bangsa . ketika
seseorang yang memiliki ilmu budaya dasar,mengerti untuk bisa mengembangkan
kepribadian kita serta wawasan kita mengenai budaya atau apapun ilmu yang
berguna bagi kita ,dan dengan ditambahkan norma norma kesusastraan yaitu
keindahan dan keserasian, maka hasilnya akan jauh berbeda. pembaca buku atau
artikel nantinya akan menghayati cipta karya yang ada, dan belajar sesuatu yang
bermanfaat dari cipta karya orang lain.
Hubungan antara kesusastraan dan ilmu budaya
Dari
dua pengertian diatas yaitu pengertian singkat mengenai kesusastraan dan Ilmu
budaya dasar kita bisa menyimpulkan bersama sama , jika ilmu budaya dasar
berhubungan dengan kesusastraan ilmu budaya dasar menjadi kosepsi dalam
kesusastraan . mengapa demikian ?
Contoh kasus terhadap masalah ini adalah ketika seseorang
membuat karya yang dapat membuat orang lain semangat atau terbawa oleh ajakan
yang disampaikan si pembuat karya kepada pelihat hasil karyanya. misalnya
ketika seseorang membuat buku atau artikel singkat, jika didalamnya hanya
tersirat hal-hal yang biasa pasti orang-orang yang melihat juga mudah bosan
bahkan menganggap karyanya biasa
Selain memiliki hubungan dengan bahasa, budaya juga memiliki hubungan dengan
prosa. Prosa, yang termasuk dalam sastra, terkadang disebut-sebut sebagai
narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa
Indonesia, sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan
sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan,
peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah
cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan, kita mengenal prosa lama dan
baru, yakni:
Contoh-contoh prosa
lama
a. Dongeng
a. Dongeng
b. Hikayat
c. Sejarah
d. Epos
Cerita pelipur lara
Prosa baru meliputi:
a. Cerita pendek
b. Roman
c. Biografi
d. Kisah
e. Otobiografi
Dalam
keberadaanya, prosa memiliki beberapa nilai-niali yang dapat diperoleh, yakni:
·
Prosa fiksi dapat memberikan kesenangan atau memberikan hiburan bagi
pembacanya, dapat mengembangkan imajinasi dalam mengenal karakter tokoh ataupun
daerah
·
Prosa fiksi dapat memberikan informasi yang belum tentu terdapat pada
ensiklopedia.
·
Prosa fiksi memberikan nilai-nilai kultural atau kebudayaan
Berdasarkan informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama
lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh
budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di
dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa.
Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan merupakan dua
system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system yang mengatur
interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu system
yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi.
Langganan:
Postingan (Atom)