Sebagian Sistem yang Ada Disalah 1 Bank di Indonesia

SISTEM APLIKASI PERBANKAN

Pengertian sistem aplikasi perbankan adalah penggunaan komputer dan alat-alat pendukungnya dalam operasional perbankan yang meliputi pencatatan, penghitungan, peringkasan, penggolongan, dan pelaporan semua kegiatan di bidang perbankan. Kegiatan tersebut bisa meliputi administrasi, akuntansi, manajemen, pemasaran, atau bidang lain yang mendukung kegiatan perbankan.

Untuk kasus bank-bank di Indonesia, bisa dikatakan belum ada sistem aplikasi bank yang bisa dikategorikan sebagai fully integrated. Sistem aplikasi yang bisa dikatakan hampir semua bank sudah menerapkan sebagian atau seluruhnya adalah sistem pengolahan aplikasi (application processing system) yang berkaitan dengan pengelolaan dana masyarakat (deposit application system). Sistem aplikasi yang akan dikaji dalam modul pelatihan ini adalah aplikasi general ledger, aplikasi tabungan, dan aplikasi giro.
Kriteria pemilihan software komputer yang baik sesuai dengan kebutuhan Bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Kemampuan Dokumentasi Atau Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data Bank yang relatif banyak harus bisa ditampung oleh software yang digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Kemampuan dokumentasi ini sebanding dengan kapasitas kerja dan jumlah nasabah yang dilayani Bank. Jumlah data atau nasabah semakin banyak memerlukan memory komputer yang lebih besar untuk menampung Data Base-nya dengan tetap memperhatikan kecepatan proses pengolahan datanya. Sebagai contoh, Bank yang kapasitas kerjanya relatif kecil, misalnya hanya mempunyai 1 kantor, dengan jumlah nasabah hanya ratusan orang, kurang tepat jika menggunakan program yang dijalankan pada mesin besar, misalnya AS 400.


2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional Bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh software komputer sampai batas tertentu. Setiap Bank mempunyai sistem dan prosedur yang berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama. Software komputer yang fleksibilitas tinggi dapat digunakan oleh dua buah bank yang kapasitasnya sama tetapi sistem dan prosedurnya berbeda.


3. Sistem Keamanan (Security System)
Sistem keamanan data merupakan faktor yang sangat penting di bidang perbankan mengingat fungsinya sebagai lembaga kepercayaan yang sebagian besar dana yang dikelolanya dimiliki masyarakat. Software komputer perbankan harus bisa mencegah pengaksesan data keuangan nasabah atau penyalahgunaan data keuangan oleh pemakai yang tidak bertanggung jawab. Secara teknis, hal tersebut umumnya diterjemahkan dalam bentuk penggunaan User Id dan password, fasilitas back up data, atau penggunaan sandi-sandi data bank yang digunakan pada system aplikasi.

4. Kemudahan Pengoperasian (User Friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bias mengakses ke software tersebut tetapi setiap petugas yang berwenang mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output data pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. Sistem aplikasi komputer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian (error message) dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.


5. Sistem Pelaporan (Reporting)
Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh pihak-pihak lain dengan harapan keuangan setiap Bank menjadi lebih transparan.


6. Aspek Pemeliharaan (Maintenance)
Kinerja software komputer diharapkan relatif stabil selama Bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaan yang baik, baik teknis peralatan maupun modifikasi/pengembangan software. Software perbankan harus mudah dipelihara misalnya penggantian suku cadang hardware yang cepat, perbaikan kinerja proses pengolahan data, serta kemudahan mendeteksi dan memperbaiki kesalahan program.


7. Sources Code

Software yang digunakan dalam operasional perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile (executed program). Program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya pihak Bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak Bank mempunyai dan memahami software tersebut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya (source code/program). Pertimbangan modifikasi source program ini sangat penting untuk mengantisipasi kedinamisan sektor perbankan sehingga software komputer yang terpilih relatif bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama tanpa membeli paket software baru.

Bank Pundi Indonesia adalah bank swasta nasional Indonesia.
Nama Brand Bank Pundi diambil dari bahasa Jawa yang berarti “dompet; kantong; kandung; junjungan”, sebuah wadah yang biasa digunakan sebagai tempat untukmenyimpan uang atau barang berharga. Nama ini melambangkan kehadiran Bank Pundi sebagai bank yang terpercaya dan dekat dengan rakyat Indonesia untuk menjadi “pundi-pundi” yang mendukung keberdayaan dan kemakmuran rakyat dengan bisnis UKM dan Usaha Mikronya yang terus berkembang.
Brand Pundi menempatkan diri sebagai “satu-satunya” brand yang memiliki pemahaman yang mendalam akan keberagaman masyarakat Indonesia dengan segala dinamika dan kebutuhan finansialnya yang berorientasi kepada pencapaian kemakmuran dan masa depan yang gemilang melalui sinergi kemitraan.
SEJARAH
PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk. ("Perseroan") berdiri pada tanggal 11 September 1992 dengan nama PT. Executive International Bank sebagaimana yang termaktub dalam Akta Perseroan No.34 yang dibuat dihadapan Sugiri Kadarisman SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Keputusan No.C2-9246-H.T.01.01 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.103 tanggal 26 Desember 1992, Tambahan No.6651. Pada tanggal 9 Agustus 1993 Perseroan mulai beroperasi sebagai Bank Umum di Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.673/KMK.017/1993 tanggal 23 Juni 1993 Tentang Pemberian Izin Usaha PT. Executive International Bank. Nama Perseroan kemudian diubah menjadi PT. Bank Eksekutif Internasional berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.65 tanggal 16 Januari 1996 yang dibuat dihadapan Frans Elsius Muliawan SH., Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.78 tanggal 27 September 1996, Tambahan No.8331.
Bank Pundi (d/h Bank Eksekutif) berkembang menjadi Perusahaan Terbuka setelah pada tanggal 22 Juni 2001 memperoleh Pernyataan Efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui surat No.S-1531/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 277.500.000 saham dengan nominal Rp.100,- kepada Masyarakat dan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 13 Juli 2001 dengan kode saham BEKS.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2010 telah menyetujui perubahan nama Perseroan dari PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk., menjadi PT. Bank Pundi Indonesia,Tbk. seiring kesepakatan masuknya PT. Recapital Securities sebagai Pemegang Saham Pengendali yang diputuskan di dalam Rapat yang sama. Masuknya PT. Recapital Securities sebagai Pemegang Saham Pengendali Perseroan sebelumnya telah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia melalui surat No.12/84/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 29 Juni 2010. Demikian pula dengan perubahan nama Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No.AHU-3740.AH.01.02 tanggal 28 Juli 2010 Tentang Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah mendapatkan pengesahan pula dari Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12-58-KEP.GBI/2010 tanggal 23 September 2010 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk., menjadi Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk.
Selain pada komposisi Pemegang Saham dan nama Perseroan, perubahan juga terjadi dalam penerapan strategi bisnis. Sebelumnya Perseroan lebih fokus kepada sektor korporasi, kini Bank Pundi menitikberatkan strategi pada pengembangan pembiayaan di sektor Usaha Mikro serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Guna mendukung fokus pembiayaan tersebut, struktur pendanaannya pun diarahkan kepada dana-dana ritel (retail funding). Perubahan strategi bisnis ini selaras dengan konsep kesetaraan menuju kemakmuran dengan mengedepankan pemberdayaan Usaha Mikro serta Usaha Kecil dan Menegah (UKM) sesuai dengan konsep yang merupakan buah pemikiran dari Recapital Group, yaitu Rosan P. Roeslani dan Sandiaga S.Uno.
Hasil transformasi bisnis yang dilakukan oleh Bank Pundi sejak tahun 2011 terlihat dengan terus bertumbuhnya kantor-kantor cabang di berbagai kota besar dan semakin meningkatnya jumlah karyawan yang medukung operasional Perseroan. Di akhir tahun 2012 Kantor Cabang Bank Pundi telah tumbuh menjadi sebanyak 207 kantor yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dari ujung Sumatera hingga Papua dengan jumlah karyawan sebanyak 8.200 orang dari sebelumnya 187 kantor dengan jumlah karyawan sebanyak 6.691 orang pada tahun 2011. Kemudahan untuk bertransaksi pun disediakan dengan menempatkan 68 buah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan lebih dari 40.000 ATM PRIMA dan ATM Bersama di berbagai tempat yang strategis. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh nasabah.

adapun ketika kami mensurvei/bertanya kepada karyawan di bank tersebut mengenai sistem apa saja yang di pakai di bank tersebut kami mendapat jawaban yaitu sistem komputerisasi yang digunaka adalah alphaBITS core system, berikut adalah penjelasan tentang alphaBITS core system:

Alpha BITS adalah sistem core banking untuk operasi sehari-hari yang menghubungkan link di thechain kegiatan perbankan terkait. Sistem ini mencakup aspek yang luas seperti saluran pengiriman untuk teller dan customer service, dan fungsi back office seperti akuntansi dan urusan umum. Dikembangkan sebagai aplikasi perbankan standar industri, Alpha BITS menawarkan fungsionalitas yang terintegrasi dengan enam modul utama: kernel dan keamanan, CIF, retail, deposito, pinjaman, dan buku besar. Sistem ini menyediakan mulus point-to-point transisi misalnya dari parameter meja dan informasi pelanggan merekam saat pembukaan rekening untuk pengelolaan pinjaman dan neraca pengolahan untuk eksekutif pengambilan keputusan. Seperti berjalan pada jaringan terpusat, Alpha BITS mendukung koneksi antar cabang online. Hal ini membutuhkan upaya minimum untuk menginstal, membutuhkan PC sederhana atau terminal bodoh dengan modem-router yang terhubung ke server pusat di lokasi yang ditunjuk seperti kantor pusat. Arsitektur desain Alpha BITS membantu itu antarmuka dan mengintegrasikan dengan aplikasi pihak ketiga.

Sedangkan sistem jarngan yang digunakan pada bank tersebut iyalah sistem jaringan dari telkom yaitu speedy, berikut tentang penjelasan speedy: SPEEDY adalah merupakan layanan broadband akses internet dari Telkom Indonesia berkualitas tinggi bagi perumahan serta SME (Small Medium Enterprise).
Speedy menggunakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Line Subscriber), MSAN (Multi Service Access Node), dan GPON (Gigabit Passive Optical Network), yang menghantarkan sinyal digital berkecepatan tinggi melalui jaringan telefoni secara optimal bagi keperluan konsumsi konten internet, dengan kecepatan data dari 384 kbps hingga 100 Mbps. Tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan teknologi baru lain yang lebih baik/terbaru.
Saat ini Telkom menyediakan 3 (tiga) jenis layanan Speedy:
  1. Speedy Reguler: merupakan produk layanan internet broadband yang diperuntukkan bagi pelanggan perumahan (family) atau personal yang hanya membutuhkan akses internet standar misalnya untuk keperluan browsing, chatting, gaming, download email, dan lain-lain. Speedy Reguler ditawarkan dalam paket berlangganan dengan kecepatan mulai dari 384 kbps – 100 Mbps, tergantung kondisi jaringan setempat.
Karakteristik:
    1. SLG (Service Level Guarantee) standard untuk segmen perumahan.
    2. Asymmetric dengan perbandingan upstream jauh lebih kecil dari downstream.
    3. Abonemen / berlangganan.
    4. Unlimited.
    5. Cara pembayaran Postpaid.
    6. IPPublik Dinamik (DHCP - Dynamic Host Configuration Protocol).
    7. Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan TELKOM yaitu smtp.telkom.net port 25.
    8. Dapat disisipi advertising.
Informasi Paket dan Harga Speedy Reguler silakan hubungi 147.
  1. Speedy Instan: merupakan produk yang diluncurkan oleh TELKOM sebagai salah satu upaya untuk menyediakan layanan broadband yang siap pakai oleh pelanggan (Pay as you use). Pelanggan yang belum berlangganan paket Speedy Reguler dapat menggunakan layanan broadband dengan cara membeli paket harian baik prepaid maupun postpaid.
Karakteristik:
    1. SLG (Service Level Guarantee) standard untuk segmen perumahan.
    2. Asymmetric dengan perbandingan upstream jauh lebih kecil dari downstream.
    3. Pay As You Use.
    4. Limited sampai kuota waktu habis.
    5. Cara pembayaran Prepaid atau Postpaid.
    6. IP Publik Dinamik (DHCP - Dynamic Host Configuration Protocol).
    7. Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan TELKOM yaitu smtp.telkom.net port 25.
    8. Dapat disisipi advertising.
Informasi Speedy Instan tersedia di link: Speedy Instan
  1. Speedy Gold: merupakan produk layanan internet broadband yang diperuntukkan bagi pelanggan SME (Small Medium Enterprise) yang membutuhkan layanan internet untuk keperluan bisnis, misalnya mail server kecil, web server pribadi, warnet dll. Speedy Gold ditawarkan dalam paket berlanggan dengan kecepatan mulai 512 kbps – 100 Mbps.
Karakteristik
    1. SLG standard untuk segmen bisnis.
    2. Asymmetric dengan perbandingan upstream lebih kecil dari downstream (kualitas lebih baik dari Speedy Reguler).
    3. Abonemen / berlangganan.
    4. Unlimited.
    5. Cara pembayaran Postpaid.
    6. 1 IP Publik Statik (DHCP) sesuai permintaan customer.
    7. Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan TELKOM yaitu smtp.telkom.net port 25.
    8. Tidak disisipi advertising.
ketika kami menanyakan sejak kapan memakai sistem itu, karyawan bank tersebut memberi tahu kalau sejak dia masuk ke bank tersebut, bank tersebut sudah mengguna kedua sistem itu



http://www.inntron.com/banksys/sigma.htm

Pengalaman selama Kuliah

Cerita sewaktu saya masuk perkuliahan tahun ATA 2011/2012 di kampus Universitas Gunadarma ialah sangat senang karena tidak semua teman-teman saya yang dapat merasakan bangku perkuliahan, itu dikarenakan faktor ekonomi teman-teman saya yang kurang dari kata cukup. Yang membuat saya senang berikutnya ialah saya dapat masuk dalam perkuliahan ATA 2011/2012 di kampus Universitas Gunadarma karena saya dapat masuk pada program Beasiswa yang ada di Gunadarma, walaupun saya hanya mendapat Grade B pada saat itu akan tetapi cukup membantu ekonomi keluarga saya dalam membayar perkuliahan selama saya berada di Gunadarma sampai Lulus D3.
Saya Mengambil Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Komputer .
Saya mengambil Jurusan Manajemen Informatika karena saya senang bermain Game Online, dan saya juga ingin memperdalam tentang bagaimana membuat program yang sederhana. Saya kira dengan hobby saya bermain dengan Game Online dapat mempermudah saya memahami pelajaran tetapi saya salah, karena program jurusan yang saya ambil dituntut dalam hal ahli dalam coding mengcoding dan dituntut harus teliti dalam membuat program. Tetapi itu semua saya jalani dengan senang .
            Saya tidak menyangka dapat teman teman baru walaupun terkadang mereka membuat saya kesal tapi mereka juga mau membantu jika saya kesulitan dalam mengcoding,ataupun dalam bermain game online bersama
Saya mendaftar di Gunadarma Salemba dan saya teramat terkejut karena jumlah siswa yang terdapat di Gunadarma yang di Salemba hanya 20 orang, sedangkan di Gunadarma Depok, Kalimalbahkan ada di Depok sampai 50. Tapi itu semua justru membuat kelasan kami yang paling solid karena kami dari Semester 1-6 tidak pernah di pisah .

          Ada satu hal yang selalu membuat saya tidak nyaman dengan teman teman saya yaitu mereka terlalu santai dalam mengerjakan tugas, agak males masuk kelas, tapi saya bersyukur mereka tidak pernah membuat hal yg tidak tidak dengan kata lain kenakalan mereka masih dalam status wajar

            Sudah dulu yah cerita pengalaman saya masuk perkuliahan di Gunadarma Salemba, seandainya ada waktu dan kesempatan saya sambung lagi ceritanya. Maaf bila terdapat salah-salah kata yang kurang berkenan di hati kalian para pembaca J.


Curiculum Vitae

Curiculum Vitae

I. Personal Details
Name                            : Asep Kusnandar
Sex                               : Male
Place / Date of birth      : Jakarta, 26th june 1993
Height, Weight              : 175, 105kg
Marital Status                : Single
Religion                         : Moslem
Health                           : Perfect
Address                        : Jalan Cempaka Putih Barat gang 9 RT.12/04 No.13
Mobile                          : 083875582596
Phone                           : 021-4261731
E-mail                           : asep.kusnandar11@gmail.com

II. Education Details
1999 - 2005                 : SDN 13 Pagi JAKARTA PUSAT
2005 - 2008                 : SMP NEGERI 137 JAKARTA PUSAT
2008 - 2011                 : SMA 1 DIPONEGORO JAKARTA
20011 - present            : GUNADARMA UNIVERSITY (ongoing)



III. Computer Skills

Web Design, Programming, Internet Marketing, Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point,  Adobe Photoshop

IV. PERSONALITY

Good attitude, kind, communicative, diligent, tolerant, target oriented, discipline, honest, and be responsible, humorist

DFD - ERD PENJUALAN KREDIT

DFD - ERD PENJUALAN KREDIT



1.      Diagram Kontek ( Context Diagram ).


               Context diagram adalah tingkatan tertinggi dalam aliran data dan hanya memuat satu proses. Proses ini menunjukan sistem secara keseluruhan dan proses tersebut diberi nomor nol. Context Diagram mengambarkan hubungan input/output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar). Gambaran Context Diagram  dari sistem informasi penjualan pada PT. Andalas Berlian Motor dapat dilihat pada gambar 4.1 :






Gambar 4.1 Diagram Konteks Perancangan Sistem Informasi Penjualan Mobil



2.      Data Flow Diagram.


                  Data Flow Diagram menunjukan data yang mengalir dari satu entity ke entity lain yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik data mengalir atau lingkungan fisik dimana data disimpan. Data Flow Diagram menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar top level ) dan dipecah menjadi bagian yang lebih kecil dalam bentuk modul-modul ( lower leve).


                  DFD level 1 merupakan penjabaran dari diagram kontek, dimana sistem dikembangkan lebih detail dan terinci. Pada level 1 bisa dilihat bagaimana aliran data yang mengalir yang membentuk fil-file sebagai persiapan dalam perancangan sistem informasi. DFD level 1 dari sistem informasi penjualan mobil pada PT. Andalas Berlian Motors Bukittinggi dilihat pada gambar dibawah ini :




4.2 DFD level 1 Perancangan Sistem Informasi Penjualan Mobil pada PT. Andals Berlian Motors Bukittinggi.


Uraian dari DFD level 1 diatas adalah :

a.  Proses 1 adalah Customer memberikan document kepada Sales Adm  kemudian diproses menjadi entry data customer yang akan menghasilkan file customer.

b.  Proses 2 adalah Gudang (Delivery Order) memberikan dokument kendaraan masuk yang diperoleh dari Perwakilan Dealer (PT. Kramayudha Tiga Berlian Motors) kemudian diproses menjadi entry kendaraan masuk serta  membutuhkan data kendaraan yang akan menghasilkan file kendaraan masuk.

c.  Proses 3 adalah proses entry transaksi penjualan yang melibatkan Sales Adm serta membutuhkan data customer, data kendaraan dan data kredit yang akan menghasilkan file penjualan. Serta mencetak kwitansi pembayaran sesuai dengan jenis penjualan, kemudian kwitansi tersebut diserahkan kepada Accounting untuk di tanda tangani sebelum diberikan kepada Customer. 

d.  Proses 4 adalah proses transaksi pembayaran yang melibatkan Sales Adm serta membutuhkan data kredit yang akan menghasilkan file pembayaran.

e.  Proses 5 adalah proses pembuatan laporan penjualan yang melibatkan Sales Adm yang akan menghasilkan laporan customer, kendaraan masuk, penjualan dan piutang, yang nantinya akan diserahkan kepada Ass. Bussines Maneger untuk ditanda tangani. Kemudian laporan piutang diberikan kepada lembaga keuangan untuk proses melkukan proses pelunasan piutang.

3.      Entity Relationship.

               Entity Relationship adalah sebuah diagram yang mengambarkan hubungan antara file-file yang membentuk sistem informasi penjualan pada   PT. Andalas Berlian Motors Bukittinggi, dimana masing-masing file dihubungkan oleh kunci utama untuk tiap file (primary key) dan kunci relasi (relation key). Hubungan dari file- file yang terbentuk pada sistem informasi penjualan dapat dilihat pada diagram berikut:



Gambar 4.3 ERD Perancangan Sistem Informasi Penjualan Mobil.